top of page
Search

Waktu Terbaik Buat Resign!


"Resign dan Cari Kerja baru perlu timing yang matang!" -Kessler Executive Search

Kepengen resign, tapi kapan kalau gak sekarang!? Kadang stress kerja dan cari kerja itu saling terhubung satu sama lain, walau kamu sudah minta bantuan jasa Headhunting sebagus Kessler sekalipun. Entah karena caepk kerja atau cari kerja kurang mendapat penghargaan yang pantas (gaji, tunjangan, dsb), kamu pun kepikir untuk resign.


Tentu keputusan untuk resign gak mudah, karena banyak faktor ekonomi dan sosial yang meliputi. Lebih dari itu, kalau kamu resign di waktu yang salah, kamu bakal kesusahan menghidupi kebutuhan sehari-hari dan cari kerja baru!


Lantas, kapan waktu terbaik buat resign? Baca selengkapnya di bawah…

 

Waktu Terbaik Buat Resign!


1. Hari Biasa, Bukan Masa Liburan

Waktu terbaik buat resign ya tentu hari biasa (Senin-Jumat), bukan weekend (Sabtu-Minggu), dan bukan di masa liburan! Kenapa?


Pertama, kalau kamu resign di hari libur, kantor kan tutup. Proses administrasinya bakal ribet, ganggu banyak orang termasuk kamu. Ya, kamu bakal ngabisin wkatu istiraht buat lari ke sana sini nyiapin amplop dan tanda tangan dokumen!


Lebih parahnya, kalau kamu resign di masa libur, kemungkinan gaji terakhir dan tunjangan segala macam akan tertunda! Jadi kalau mau resign, di hari kerja baisa aja biar semua cepat beres dan gak bikin repot!


2. Setelah Dapat THR

Sedikit menyinggung nomor pertama tadi, kalau mau resign, pastikan setelah dapat gaji dan THR!

Menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan, tunjangan hari raya dan semacamnya bisa dicabut dalam jangka waktu 30 hari sebelum resign.


Makanya supaya aman, pastikan kamu resign setelah mendapat THR. Menunggu setelah hari raya (masa liburan) juga bagus agar prosesnya berjalan lancar.


Lagian kan rugi, kalau gak dapet THR! Hehehe…


3. Gak Ada Tanggungan

Untuk kamu yang punya keluarga atau tinggal bersama orang lain (teman kos, sanak saudara, dsb), jangan sampai ada tanggungan berat!


Yang dimaksud di sini adalah biaya sekolah anak, biaya perawatan rumah sakit, tagihan kredit, cicilan motor, dsb. Kalau kamu masih perlu banyak uang per bulan untuk hampir 1 tahun ke depan, jangan coba-coba resign!



Ingat, cari kerja setelah resign itu tidak mudah. Kecuali kamu punya tabungan milyaran, kamu bakal kesulitan menanggung biaya wajib uang sekolah, cicilan, dsb tadi.


Walau mungkin berat, bertahanlah sampai semua tanggungan selesai, atau setidaknya berkurang banyak. Misalnya anak sudah lulus kuliah, cicilan mobil lunas, yang sakit sudah bisa rawat jalan, dsb.


Selalu ada kemungkinan tanggungan lain datang tak terduga (dirawat karena kecelakaan misalnya), jadi jangan buru-buru resign kalau kondisi ekonomimu belum stabil betul!


4. Situasi Mendukung

Salah satu momen resign yang bagus dalah saat situasi mendukung, misalnya perusahaan kamu sedang sukses besar. Kamu dapat banyak bonus, dan boss juga lagi good mood.


Tentu situasi di kantor ini bisa berubah sewaktu-waktu, jadi pastikan kamu tidak salah timing. Pastikan kamu tidak ada proyek yang masih ongoing atau semacamnya.


5. Akhir Tahun

Salah satu momen terbaik untuk resign dalam sepanjang tahun adalah akhir tahun!


Karena semua pekerjaan pasti sudah selesai atau minimal memasuki babak akhir, boss tidak punya alasan lebih untuk menahan kamu resign.


Terlebih, kamu pasti sudah menerima gaji akhir, THR, bonus, juga pemotongan pajak! Kamu akan punya banyak tabungan dan gak perlu repot ngurus laporan pajak awal tahun!

 

Sekian waktu terbaik buat resign! Resign boleh, tapi jangan sampai kamu jadi buntung gada duit dan gada kerjaan, ya~


Kesulitan hire orang untuk perusahaanmu? Hubungi Kessler Executive Search untuk mendapat kandidat terbaik!


105 views0 comments

Opmerkingen


bottom of page