top of page
Search

Tips Mengatasi Karyawan Bohong

Updated: Jan 25, 2021


"Jangan suka bohong ya, HRD paling anti sama beginian!"

Karyawan bohong enaknya diapain? Apa kabar, semua pemaca setia Kessler? Gak kerasa kita semua udah sibuk kerja dan cari kerja lagi bareng Headhunter dan Recruiter! Walau ritme kehidupan kita usai tahun baru sudah kembali seperti semula, tidak boleh lengah saat kerja! Bisa-bisa… kamu dibohongin!


Kasus di mana karyawan berbohong pada atasan atau rekan kerja sepantaran sudah bukan hal aneh lagi, tapi bukan berart tidak bisa diatasi. Solusinya tentu bukan sekedar meemcat atau melapor ke HRD, tapi bermacam-macam.

 

Tips Mengatasi Karyawan Bohong


1. Investigasi Lebih Dulu

Kebiasaan buruk atasan atau bahkan rekan kerja sejawat saat seorang karyawan berbohong adalah… menduga yang terburuk! Boss yang asal tuduh harus pikir dua kali untuk membimbing karyawan!


Ehem, pokoknya setiap karyawan yang bohong pasti punya alasan sendiri. Selidiki dulu secara cermat tanpa membuat asumsi negatif, lalu pikirkan apakah itu alasan yang sesuai atau tidak.


Ingat, ini bukan berarti kamu bisa langsung maafkan atau tutup mata kalau alasannya bagus, tapi untuk besikap netral saat memberi hukuman nanti dan tidak emosi.


Kalau sulit untuk menyelidiki, mintalah bantuan orang lain, seperti karyawan yang satu divisi dengan si pembohong tadi. Proses penyelidikan ini makan waktu, jadi sabar saja menunggu hasilnya ya.



2. Bedakan Jenis Kebohongannya

Alasan karyawan berbohong itu macam-macam, tapi harus dilihat dengan jelas ini jenis kebohongan seperti apa. Apakah kebohongan ‘ringan’ yang tidak menimbulkan banyak masalah? Atau ‘berat’?


Kebohongan ‘ringan’ itu seperti pura-pura lupa aturan tertentu seperti batas jam makan siang, berlama-lama di toilet untuk main HP, dan lain sebagainya. Efeknya kecil, tidak perlu dihukum berat, tapi bukan berarti dibiarkan. Teguran dan hukuman ringan saja cukup.


Kebohongan ‘berat’ itu seperti memfitnah rekan kerja, melanggar deadline berkali-kali dengan alasan palsu, melempar kesalahan pada staff lain, dsb. Ini harus dihukum berat dan bahkan bisa berujung pemecatan!


Jangan langsung ambil kesimpulan ya, analsia dulu kebohongan mereka apa perlu ditindak keras atau ringan. Yang penting kamu tegas, agar tidak diulangi lagi.


3. Siap Untuk Apapun

Membicarakan soal kebohongan di lingkungan kerja itu tidak semudah kedengarannya. Persiapkan dirimu untuk aneka kemungkinan reaksi karyawan yang akan kamu tegur nanti…


Selain itu, kamu juga harus bersiap mengumpulkan fatkta seperti aturan perusahaan, bukti kebohongan, saksi mata (kalau perlu), dll agar pembicaraan nanti berjalan lancar.


4. Personal dan Profesional

Kalau sudah siap, waktunya mengundang karyawan yang berbohong itu untuk bicara empat mata di ruangan terpisah (makanya sebisa mungkin tidak pakai saksi mata).


Bersikaplah profesional tanpa terbawa emosi, terutama untuk kebohongan yang ikut melibatkan kamu. Bicara dari hati ke hati tentang alasan dia berbohong, sanki yang diterima, dsb secara personal, tapi tanpa terbawa emosi.


Seheboh apapun reaksi karyawan (marah, teriak, sedih), kamu harus tetap tenang dan hanya fokus pada fakta yang ada.


5. Hukuman yang Sesuai

Kalau pembicaraan sudah jelas, waktunya pemberian sanksi. Mau kebohongan kecil atau niat baik pun, kamu harus tetap tegas memberikan hukuman.


Poin pentingnya: kamu memberi hukuman bukan karena benci, tapi untuk menegaskan profesionalitas dan ketegasan perusahaan dalam menjalankan aturan.


Bukan untuk menakuti karyawan atau balas dendam pribadi, tapi agar semua orang disiplin.

 

Sekian tips menghadapi karyawan berbohong! Jangan main langsung hokum berat atau pecat ya, bersikaplah profesional agar karir kamu mulus dan karyawan lain pun mengikuti!


Cari kerja di masa pandemi? Pasti susah kalau gak sama Kessler Executive Search, jasa Headhunting terbaik di Jakarta!


Sumber: okezone.com

356 views0 comments

Comments


bottom of page