top of page
Search

Kesalahan Saat Negosiasi Gaji


"Recruiter yang baik akan membantu kamu negosiasi gaji!"

Nego gaji juga bisa salah!! Buat kamu yang rajin cari kerja atau kerja, pasti kesulitan dengan beban tugas sehari-hari. Yang bekerja sering disulitkan boss atau rekan kerja egois, sementara yang cari kerja sibuk ngirim CV dan Resume ke sana kemari.


Tapi di luar mengirim lamaran kerja dan menjalani interview, ada satu tahap yang suka salah: nego gaji! Begitu lolos test tertulis dan wawancara, rasanya capek banget dan mau iya-iya aja~


Tapi itu perangkap yang bikin gaji kamu minim! Biar gak kejebak, perhatikan kesalahan saat negosiasi gaji berikut!

 

Kesalahan Saat Negosiasi Gaji


1. Tidak Mau Nego

Kesalahan pertama negosiasi gaji ya… gak mau nego. Kalau sejak awal kamu pasrah dapat gaji berapa aja atau ngotot mau angka tertentu tanpa kurang, yang ada HRD marah.


Akibatnya kamu bakal dapat deal jelek: gaji rendah atau gaji lumayan tapi sulit naik nantinya.


Tentu kamu harus berjuang negosias gaji dalam jumlah yang tinggi, tapi pertama-tama kamu harus jaga sikap! Jangan pasrah dapet kecil atau nafsu dapet gede. Bersikap sopan dan biasa aja, ok?


Selama kamu tidak berlebihan dan tenang, semua akan lancar. Jadi sebelum mikir soal strategi nego macam-macam, bersikap tenang dulu, ya?


2. Menawar Duluan

Setelah bisa tenang, saatnya mulai negosiasi. HRD akan bertanya macam-macam, mulai dari pertanyaan menjebak legendaris: “Kamu mau gaji berapa?”


Satu hal yang TIDAK boleh kamu lakukan: menawar duluan! Jangan menjawab ‘saya ingin sekitar 4-5 juta’ atau ‘UMR sekarang sekitar x juta’ dsb. HRD bisa langsung skakmat kamu dengan gaji rendah!


Sebutlah kalimat ambigu seperti “Saya yakin untuk posisi pekerjaan ini di zaman sekarang mendapat gaji yang sepadan.” Kalau beliau bertanya lagi soal ‘berapa’ dsb yang mancing kamu nyebut angka, jangan kejebak!


Ulur pembicaraan tanpa menyebut angka gaji. Sebisa mungkin yang menyebut angka atau gambaran kasar gaji bukan kamu, tapi si HRD.


Dengan begini, kamu gak akan disudutkan dengan angka tertentu. Toh beliau yang ngomong!



3. Bohong

Tahap kedua tadi memang sulit, tapi hati-hati untuk tidak asal bicara… apalagi bohong! Iya, kamu memang gak mau disudutkan, tapi kalau bohong HRD akan segera tahu.


Selain membuat HRD tidak senang, kebohongan bisa jadi alasan untuk memberi kamu gaji rendah atau pengurangan masa kontrak! Jangan sampai kena…!


Supaya gak kagok pas sesi tanya jawab gaji, carilah informasi seputar gaji posisi yang kamu lamar. Kurang lebih besarnya seberapa? Apa ada tunjangan atau hak khusus? Di daerah lain gimana?


Selain menghindari jebakan pertanyaan HRD, kamu akan terlihat kompeten dengan semua pengetahuan itu!


4. Langsung Terima

Selama kamu rajin belajar dan cari informasi sebelum interview, pasti ada saatnya HRD ‘ngalah’ dan ngasih kamu gaji yang lumayan besar. Eits, jangan langsung terima!


Sudah bagus kamu bisa menahan diri minta jumlah tertentu atau nyebut angka tadi, jadi kalau langsung ‘iya’ ke angka yang HRD sebutkan, kesanmu jadi jelek.


Sekalipun itu adalah angka gaji ideal kamu, jangan langsung kegirangan dan setuju begitu saja. Bersikap biasa, lalu tanyakan lebih detil soal gaji dan kompensasi angka tersebut.


Barangkali kamu bisa dapat lebih baik lagi, atau perlu menaikkan tawaran karena hal tak terduga (perlu beli alat khusus, misalnya). Jadi tanya baik-baik dulu, jangan nafsu!

 

Sekian kesalahan negosiasi gaji! Selama kamu gak gugup atau buru-buru, alhamdulilah dapat gaji yang cukup buat kebutuhan hidup dan nabung…


Cari kerja dengan jasa Kessler Executive Search hasilnya cepat! Hubungi sekarang!


Sumber: liputan6.com

488 views0 comments

תגובות


bottom of page