top of page
Search

8 Perbedaan Pekerja Keras dan Workaholic


"Kessler Executive Search mencari pekerja keras yang bisa membagi waktu!"

Kerja keras dan gila kerja itu beda. Dunia kerja sedang sulit, orang sibuk cari kerja dengan memakai jasa Headhunter dan Recruiter, atau kerja keras buat dapat promosi. Mungkin kamu merasa kok hidup cuma buat kerja… Tunggu! Kamu itu stress sebagai pekerja keras atau workaholic?


Pekerja keras (hard worker) itu kerja keras, tapi ada batasnya. Workaholic (gila kerja) itu kerja keras di luar batas. Bingung? Yuk lihat 8 perbedaan pekerja keras dan workaholic di bawah!

 

8 Perbedaan pekerja Keras dan Workaholic


1. Rajin vs Kecanduan

Pekerja keras itu bekerja keras karena rajin. Itu prinsip yang dia pegang agar hasil kerja selalu baik.


Workaholic itu bekerja karena kecanduan. Kalau gak kerja, rasanya uring-uringan atau sakit kepala.


2. Sesuai Jam vs Tanpa Batas

Pekerja keras tahu batasan jam kerjanya. Karena itu, dia bekerja sekeras mungkin agar semua tugas yang ada bisa selesai sebelum waktu habis. Biar efisien dan gak numpuk besok!


Workaholic gak tahu batasan jam. Meski tugasnya banyak atau sedikit, dia akan terus bekerja selama mungkin. Bukan biar efisien, tapi supaya ada kerjaan.


3. Tidur Nyenyak vs Melek Terus

Pekerja keras paham; setelah kerja seharian, dia harus istirahat di rumah. Ini agar dia tetap bisa kerja maksimal esok hari! Karena itulah, pekerja keras bisa tidur nyenyak tiap malam tanpa khawatir.


Workaholic sebaliknya: baginya istirahat adalah hal tabu! Tiap jam, tiap menit yang tidak dipakai bekerja seperti bikin dosa. Akibatnya, karyawan workaholic cemas terus tiap malam dan gak bisa tidur!


4. Santai vs Gelisah

Mirip dengan nomor 3 di atas, tapi untuk hal lain di luar istirahat.


Pekerja keras tahu kalau waktu istirahat di luar pekerjaan itu berharga. Dapat cuti? Harus manfaatin buat liburan dan santai maksimal!


Workaholic gak bisa begitu, karena baginya pekerjaan itu segalanya. Libur? Antara tetap kerja atau stress nunggu liburan selesai.



5. Sosial vs Non-Sosial

Pekerja keras punya kegiatan lain di luar jam kerja, seperti makan bareng keluarga, kumpul sama teman, jalanin hobi, dll yang memperkaya hubungan sosialnya.


Workaholic gak bisa bagi waktu untuk orang lain, bahkan keluarga sendiri. Di luar jam kerja, 100% waktu untuk diri sendiri tanpa bersosialiasi dengan orang lain.


6. Keluarga vs Diri Sendiri

Pekerja keras umumnya bekerja untuk tujuan tertentu di luar dirinya sendiri. Baik untuk menafkahi keluarga, atau mewujudkan suatu cita-cita. Tentu diri sendiri tetap termasuk, tapi tidak selalu jadi prioritas utama.


Workaholic bekerja hanya untuk diri sendiri. Toh dia begitu gila kerja sampai tidak peduli pada orang lain dan keluarga, jadi tidak punya tujuan lain.


7. Sehat vs Sakit

Pekerja keras menjaga kesehatan dengan makan, minum, serta tidur teratur. Mereka paham kalau bekerja itu tidak hanya 1 hari, dan mereka tidak boleh sakit agar bisa terus bekerja keesokannya.

"Aku mau minta cari kerja ke Recruiter, biar gak terus begadang kayak workaholic begini."

Workaholic tidak bisa berhenti kerja, baik itu sekedar untuk minum atau menarik nafas. Akibatnya mereka kurang makan, minum, dan tidur, hingga jatuh sakit!


8. Tujuan vs Keseharian

Pekerja keras bekerja berdasarkan tujuan pasti. Kalau tujuannya tercapai, mereka tidak akan segan untuk santai sejenak. Mereka akan kerja keras lagi saat ada tujuan baru.


Workaholic bekerja karena itu kegiatannya sehari-hari. Tidak ada tujuan tertentu, hanya terus maju tak tentu arah. Gaji yang terkumpul pun hanya menumpuk tanpa terpakai… Sia-sia!

 

Sekian 8 perbedaan pekerja keras dan workaholic! Ingat, kerja keraslah dei sesuatu, bukan cuma karena nganggur atau perlu duit!


Kirim CV dan Resume ke Kessler Executive Search untuk lowongan kerja yang gak bikin gila kerja! Terus perjuangkan karir masing-masing!


Sumber: idntimes.com

107 views0 comments

Comments


bottom of page